Kamis, 31 Juli 2025

Puluhan Pemuda Gelar Aksi di Depan Kejati, Laporkan Dugaan Penyimpangan Keuangan Dinas Pendidikan Jatim

 


Surabaya radarglobenusantara | - Puluhan pemuda yang tergabung dalam Aliansi Pemuda dan Mahasiswa (APAM) Jawa Timur menggelar aksi demonstrasi di depan kantor Kejaksaan Tinggi (Kejati) Jawa Timur pada Rabu (31/7/2025).

Aksi ini dilakukan sebagai bentuk protes dan laporan terbuka terhadap dugaan penyimpangan pengelolaan keuangan di Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur.

Para demonstran membawa spanduk dan poster berisi kritik keras terhadap Dinas Pendidikan Jatim, serta mendesak aparat penegak hukum, khususnya Kejati Jatim, untuk menindaklanjuti hasil temuan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) yang mengungkap banyak kejanggalan dalam laporan keuangan instansi tersebut.

Koordinator aksi, Marxco, dalam orasinya menyampaikan bahwa temuan BPK Perwakilan Jawa Timur sebagaimana tercantum dalam Laporan Hasil Pemeriksaan Kepatuhan Tahun 2023 sangat memprihatinkan dan berpotensi merugikan keuangan daerah secara signifikan.
“Kami datang ke sini bukan sekadar orasi. Ini adalah laporan terbuka kepada Kejati Jatim agar tidak tutup mata terhadap temuan-temuan BPK yang menyoroti ketidaktertiban dan potensi penyimpangan besar dalam keuangan Dinas Pendidikan,” tegas Marxco dalam orasinya.
Marxco mengungkapkan dalam dokumen BPK bernomor 41.B/LHP/XVIII.SBY/04/2024 yang diterbitkan pada 30 April 2024, terungkap sejumlah permasalahan serius, di antaranya:
1. Belanja modal senilai Rp 332 juta lebih yang tidak sesuai dengan substansi belanja modal.

2. Hibah senilai hampir Rp 2 miliar yang belum dipertanggungjawabkan oleh enam penerima.

3. Pengelolaan kas yang tidak tertib di Cabang Dinas Pendidikan Sampang dan Malang.

4. Belum diterapkannya sistem keuangan BLUD pada 19 SMKN meski sudah ditetapkan sebagai BLUD.

5. Pengelolaan hibah langsung di luar RKUD senilai Rp 56,6 miliar lebih yang dinilai tidak tertib.

6. Dana bantuan pemerintah (banpem) senilai Rp 283 juta lebih yang belum disetorkan ke kas negara/daerah.

APAM menilai bahwa temuan-temuan tersebut bukan sekadar kelalaian administratif, tetapi mengindikasikan adanya ketidakpatuhan terhadap prinsip transparansi, akuntabilitas, dan efisiensi dalam tata kelola keuangan daerah.
“Kami mendesak Kejati Jatim segera melakukan penyelidikan dan penyidikan terhadap Dinas Pendidikan Jatim. Ini bukan hanya soal kerugian negara, tetapi juga soal masa depan dunia pendidikan kita,” tambah Marxco.
Selain itu, APAM juga menyerukan agar Gubernur Jawa Timur turut bertanggung jawab dalam menindaklanjuti rekomendasi BPK dan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap kinerja Dinas Pendidikan.

Para demonstran menyatakan akan terus mengawal proses hukum terhadap kasus ini hingga ada kejelasan dan akuntabilitas dari pihak-pihak terkait. Mereka juga berencana menggalang dukungan lebih luas dari kalangan mahasiswa dan masyarakat sipil untuk menuntut pembenahan sistemik di sektor pendidikan Jawa Timur. Berita terkini

( Red/MzL )

Editor:Agil

Selasa, 29 Juli 2025

Sam TITO Dorong Ormas Jadi Motor Penguat Toleransi dan Karakter Bangsa.

Malang, 29 Juli 2025.radarglobenusantara – Presiden Direktur Kantor Hukum Yustitia Indonesia (KHYI), Dwi Indrotito Cahyono, S.H., M.M., yang akrab disapa Sam TITO, menegaskan pentingnya peran organisasi masyarakat (ormas) dan komunitas sebagai pilar utama dalam menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.

Pernyataan tersebut disampaikan Sam TITO dalam acara pelantikan pengurus Barisan Nasional Pemuda Madura (BNPM) yang digelar pada Senin, 28 Juli 2025 di Kota Malang. Dalam kesempatan tersebut, ia menyampaikan apresiasinya terhadap BNPM yang dinilainya memiliki potensi besar dalam memperkuat nilai-nilai kebangsaan.

“Ormas atau komunitas dapat berperan sebagai penguat rasa persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia,” ujar Sam TITO kepada awak media.

Menariknya, menurut Sam TITO, mayoritas pengurus BNPM dari tingkat pusat hingga daerah berprofesi sebagai advokat. Hal ini menurutnya menjadi kekuatan tersendiri, karena mereka memiliki pemahaman hukum yang baik untuk memperjuangkan nilai-nilai kebangsaan secara konstitusional dan profesional.

Dalam wawancaranya, Sam TITO turut menguraikan lima peran strategis ormas dan komunitas dalam memperkokoh semangat kebangsaan, yakni:

Membangun kesadaran nasional serta mempromosikan nilai-nilai luhur bangsa.

Mengembangkan kegiatan sosial yang menjembatani perbedaan dan memperkuat toleransi.

Mendorong partisipasi publik dalam pembangunan serta menumbuhkan rasa memiliki terhadap negara.

Menanamkan pendidikan karakter demi terciptanya generasi yang tangguh dan berakhlak mulia.

Menjembatani perbedaan dengan semangat kesatuan dalam keberagaman.

“Ketika ormas aktif membina masyarakat dengan nilai-nilai tersebut, maka perannya dalam menjaga persatuan bangsa akan semakin nyata,” tegasnya.

Kehadiran Sam TITO dalam acara ini menjadi simbol sinergi antara profesi hukum dan gerakan sosial dalam menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), khususnya di tengah tantangan zaman yang semakin kompleks.

Redaksi: Samsudin

Editor:Agil

Dorong Perkembangan Musik, Pemkot Tangerang Adakan Kelas Biola Profesional.

 

Tangerang, 31 Juli 2025.radarglobenusantara – Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) terus menunjukkan komitmennya dalam mencetak seniman muda berbakat di wilayahnya. Salah satu upaya tersebut diwujudkan melalui kegiatan Pelatihan Biola Tingkat Menengah yang diselenggarakan pada 29–31 Juli 2025 di Gedung Seni Budaya, Kota Tangerang, Provinsi Banten.

Kegiatan pelatihan ini diikuti oleh sekitar 50 peserta dari berbagai kalangan usia dan latar belakang, di bawah bimbingan para pemain biola profesional dari Komunitas Biola Tangerang. Pelatihan berlangsung dengan antusiasme tinggi dari para peserta.

Kepala Disbudpar Kota Tangerang, Boyke Urif Hermawan, menjelaskan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk mengasah keterampilan teknik bermain biola sekaligus membuka ruang pembinaan berkelanjutan bagi para musisi lokal.

“Kami sangat mengapresiasi partisipasi puluhan peserta yang mengikuti kelas pelatihan ini secara antusias. Terlebih, banyak dari peserta berasal dari kalangan anak muda. Kami harap pelatihan ini dapat menjadi wadah pembinaan yang serius untuk melahirkan musisi biola berkualitas tinggi,” ujar Boyke.



Materi yang disampaikan dalam pelatihan meliputi teknik permainan biola, kemampuan membaca partitur, hingga latihan memainkan repertoar musik dengan tingkat kesulitan tinggi dari berbagai genre musik. Meskipun hanya berlangsung selama tiga hari, pelatihan ini dirancang dengan sistem, materi, dan metode yang intensif.

Boyke juga menambahkan bahwa pihaknya menargetkan penyelenggaraan pelatihan serupa di masa mendatang, tidak hanya terbatas pada musik biola, namun juga mencakup berbagai cabang seni dan budaya lainnya.

“Kami berharap pelatihan ini menjadi fondasi pembinaan yang bermanfaat dan mampu mendorong terciptanya ekosistem musik yang lebih kuat serta diminati masyarakat luas di Kota Tangerang,” pungkasnya.

Redaksi: yusuf

Editor:Agil

Tanah Berpindah Saat Pemilik Dipenjara, Warga Lamongan Minta Keadilan.


Lamongan, 29 Juli 2025. radarglobenusantara — Kasus dugaan perampasan hak atas tanah dan rumah kini menimpa salah satu warga Dusun Moro, Desa Moronyamplung, Kecamatan Kembangbahu, Kabupaten Lamongan. Korban, atas nama Cahyono, mengaku kehilangan hak kepemilikan atas tanah dan rumah miliknya yang diduga telah berpindah tangan tanpa sepengetahuannya.

Pihak yang diduga mengambil alih hak kepemilikan tersebut adalah seorang Warga Negara Asing (WNA) bernama Feng Yuqiang. Peralihan sertifikat tanah tersebut terjadi secara misterius ketika Cahyono tengah menjalani masa tahanan di lembaga pemasyarakatan.

Tanah yang awalnya dibeli sebagai bentuk investasi oleh Cahyono, diduga telah dialihkan secara ilegal. Dugaan kuat muncul terkait adanya pemalsuan tanda tangan dalam proses administrasi perubahan sertifikat tersebut.
“Kami menemukan bahwa tanda tangan saya dan para saksi dipalsukan. Ini merupakan bentuk perampasan yang sangat merugikan kami sekeluarga,” ujar Cahyono, seraya berharap aparat penegak hukum dapat mengusut tuntas kasus ini dan memberikan keadilan.
Kuasa hukum keluarga Cahyono menyampaikan bahwa perkara ini tidak hanya menyangkut sengketa tanah biasa, tetapi juga menyentuh aspek perlindungan hukum terhadap Warga Negara Indonesia atas aset yang dimilikinya.
“Kami mendesak aparat penegak hukum bertindak adil dan transparan dalam menangani perkara ini, serta menjamin hak-hak WNI agar tidak dirampas secara tidak sah,” tegasnya.
Hingga saat ini, pihak keluarga masih terus mengumpulkan bukti untuk memperkuat laporan kepada pihak berwenang. Mereka berharap kasus ini dapat menjadi perhatian serius aparat hukum, khususnya dalam konteks perlindungan hukum terhadap warga negara di tanah air sendiri.

(Red/Makruf) 

Editor:Agil

Merawat Tradisi, Meneguhkan Identitas | Sedekah Bumi Dusun Klating Digelar Meriah

 

Lamongan,radarglobenusantara – Kegiatan sedekah bumi di Dusun Klating, Desa Takeran Klating, Kecamatan Tikung, Kabupaten Lamongan, kembali digelar dengan semarak, Selasa (29/7/2025). Dengan mengusung tema “Merawat Tradisi, Meneguhkan Identitas”, acara ini bukan sekadar seremoni tahunan, tetapi merupakan bagian dari kearifan lokal yang terus hidup dan tumbuh di tengah masyarakat.

Sedekah bumi menjadi simbol rasa syukur warga atas limpahan hasil bumi dan kekayaan alam yang diberikan oleh Tuhan Yang Maha Esa. Tradisi ini merupakan warisan leluhur yang dijaga turun-temurun dan telah menjadi agenda budaya tahunan warga Dusun Klating.

Rangkaian acara dimulai dengan kegiatan bersih dusun, pembagian makanan serta hasil bumi, dan pelaksanaan ritual keagamaan. Warga juga menggelar kirab budaya dengan arak-arakan tumpeng yang melibatkan seluruh elemen masyarakat.

Kemeriahan semakin terasa dengan digelarnya pagelaran wayang kulit semalam suntuk oleh dalang Ki Wisnu Jati Pamungkas. Pentas siang menampilkan lakon Wahyu Cakraningrat, yang dilanjutkan pada malam hari dengan lakon Semar Mbangun Budoyo.

Kepala Dusun Klating, Sunari, menyampaikan bahwa tradisi ini telah diwariskan sejak masa leluhur dan tetap dipertahankan hingga kini.
“Tradisi sedekah bumi ini sudah turun-temurun. Biasanya warga melakukan bersih-bersih di lingkungan masing-masing dan syukuran sebagai bentuk penghormatan kepada bumi,” ujar Sunari kepada awak media Radar CNN.
Senada dengan itu, Kepala Desa Takeran Klating, Yasmu’in, S.Pd., berharap agar tradisi ini tetap dijaga keberlangsungannya.
“Alhamdulillah, tradisi sedekah bumi di Dusun Klating masih terus dilestarikan. Kegiatan ini adalah bentuk rasa syukur kepada alam dan Sang Pencipta. Kami berharap acara ini berjalan lancar dan membawa berkah serta panen melimpah bagi warga masyarakat,” ujarnya.
Kegiatan ini turut dihadiri oleh Bupati Lamongan, Yuhronur Efendi, MBA., M.Ek., didampingi Camat Tikung, Sujirman Shaleh, S.E., M.M., serta unsur Forkopimcam lainnya, termasuk Danramil, Kapolsek, dan jajaran perangkat Desa Takeran Klating, RT/RW, serta warga masyarakat setempat.

Dalam sambutannya, Bupati Lamongan menyampaikan apresiasinya atas tetap lestarinya tradisi sedekah bumi di Dusun Klating.


“Saya mengucapkan terima kasih karena sedekah bumi ini masih terus dilestarikan. Semoga kegiatan ini dapat terus dilaksanakan setiap tahun. Apalagi kegiatan ini juga dibarengi dengan haul Dusun Klating. Semoga menjadi berkah bagi seluruh warga masyarakat,” ucapnya. 
Bupati menutup sambutannya dengan harapan agar Desa Takeran Klating menjadi wilayah yang toto tentrem kertaraharjo, gemah ripah loh jinawi, lir ing sambikolo.

Sedekah bumi ini bukan hanya acara adat semata, tetapi juga memiliki makna sakral sebagai bentuk penghormatan kepada Ibu Pertiwi. Tradisi ini menjadi momentum untuk memperkuat solidaritas sosial antarwarga serta meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga alam sebagai sumber kehidupan.

Dengan semangat gotong royong dan nilai-nilai luhur yang terkandung di dalamnya, sedekah bumi di Dusun Klating menjadi contoh nyata bagaimana budaya lokal dapat menjadi kekuatan dalam merawat harmoni antara manusia, alam, dan Tuhan.

(Red/Adji Handoyo)

Editor:Agil

Sound Horeg Dipersoalkan, Bupati Blitar Anggap Berdampak Positif untuk Ekonomi Warga.

 

Jawa Timur,radarglobenusantara – Fenomena sound horeg terus menjadi sorotan publik di sejumlah daerah di Provinsi Jawa Timur.

Sebelumnya, Kepala Desa Donowarih, Kabupaten Malang, mengeluarkan imbauan agar warganya mengungsi saat berlangsungnya sebuah festival yang menggunakan 11 perangkat sound system berdaya tinggi, pada Kamis (24/7/2025).

Berbeda dengan respons tersebut, Pemerintah Kabupaten Blitar justru menyuarakan wacana penyelenggaraan lomba sound horeg. Wacana tersebut disampaikan langsung oleh Bupati Blitar, Rijanto, dalam pernyataannya di Pendopo Hadi Negoro, Senin (21/7/2025).

“Justru Pak Wakil Bupati bersama saya pernah memiliki wacana untuk mengadakan festival. Kita lombakan sound horeg ini, tetapi di tempat yang lapang,” ujar Rijanto.

Lebih lanjut, Rijanto menegaskan bahwa aspek-aspek pertunjukan dalam kegiatan tersebut, termasuk penampilan tari, akan tetap dinilai berdasarkan etika.

“Tampilan tariannya akan kami nilai. Kalau tidak memenuhi syarat etika, ya tidak mungkin diperbolehkan,” tambahnya.

Pernyataan tersebut disampaikan Rijanto sebagai respons atas fatwa haram terkait sound horeg yang sebelumnya dikeluarkan oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Timur.

Rijanto menilai, aktivitas sound horeg juga membawa dampak positif terhadap perekonomian masyarakat, khususnya dalam mendukung sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

“Yang kita lihat juga sisi positifnya. Sound horeg yang sementara ini digemari masyarakat tampaknya juga menggiatkan pertumbuhan ekonomi, terutama UMKM,” ujarnya.

Menurutnya, kegiatan tersebut juga dapat meningkatkan pemasukan desa melalui sektor parkir dan penyewaan tempat bagi pedagang.

“Kekompakan warga di RT masing-masing juga meningkat. Penitipan sepeda, misalnya, turut menghasilkan dana yang cukup besar untuk kepentingan masyarakat,” jelasnya.

Rijanto menambahkan, industri sound system di Kabupaten Blitar telah berkembang cukup pesat dan menyerap banyak tenaga kerja lokal.

(Red/Samsudin)

Editor:Agil

Madas NU Sambikerep 'Ngopi Bareng' Panas! Evaluasi Ketat Anggota hingga Ancaman Ultimatum Kehadiran, Siap Kibarkan Sayap di Surabaya!


SURABAYA,radarglobenusantara   – Organisasi Masyarakat Madas Nusantara (NU) wilayah Kecamatan Sambikerep, Surabaya, kembali menggebrak dengan menggelar rapat yang bertajuk "ngopi bareng" di Basecamp Madas NU, Jalan Sambikerep 101 Utara. Ini bukan sekadar kumpul biasa, melainkan agenda rutin yang kini disorot tajam karena membahas program kegiatan anggota, mempererat silaturahmi, dan yang paling krusial, mengevaluasi keanggotaan serta berbagai permasalahan internal organisasi.


Ketua DPW Jatim Madas Nusantara, H. Romlan, menyampaikan seruan membakar semangat."Ayo kita bersama-sama kibarkan sayap Madas NU ini di Kecamatan Sambikerep, sehingga dibutuhkan pendapat, pikiran, dan gagasan dari anggota agar setiap perjalanan organisasi tidak keluar dari koridor organisasi," ucapnya. Sebuah pernyataan yang menegaskan urgensi partisipasi aktif setiap anggota.

qNamun, H. Romlan tak berhenti di situ. Ia memberikan peringatan keras kepada anggota yang sudah bergabung.
"Anggota yang sudah tergabung dalam keanggotaan Madas NU haruslah berperan dan berpartisipasi aktif dalam kegiatan-kegiatan Organisasi, Karena menjadi bagian dari anggota Madas NU, harus benar-benar menjalankan Visi-Misi serta taat pada peraturan yang kita buat bersama, jadi bukan berarti sudah bergabung terus tidak menghadiri kegiatan atau rapat yang di adakan," tegas H. Romlan. Sebuah ultimatum terselubung bagi anggota yang pasif, mengisyaratkan adanya penertiban internal.


Senada dengan H. Romlan, Ketua DPK Madas Nusantara Kecamatan Sambikerep, H. Abu Yasin, turut menekankan pentingnya kehadiran."Bagi anggota yang sudah bergabung dan yang sudah terdaftar di grup saya sampaikan mohon hadir jika ada kegiatan rapat, biar kita lebih dekat dan mengenal sesama anggota yang lainnya," tandasnya. Pesan ini mengindikasikan bahwa masalah kehadiran anggota menjadi salah satu poin krusial yang dibahas dalam rapat tersebut.


Rapat "ngopi bareng" Madas NU Sambikerep ini menunjukkan keseriusan organisasi dalam menata internal dan mengoptimalkan peran anggotanya. Dengan semangat evaluasi dan penegasan visi-misi, Madas NU Sambikerep siap mengibarkan sayap lebih lebar di Surabaya, namun dengan catatan: hanya anggota yang aktif dan patuh yang akan menjadi bagian dari perjuangan ini.


(Red/Rubi)

Editor:Agil

Senin, 28 Juli 2025

Kegiatan Budaya Malang Djadoel 2 Diapresiasi, Forum Jurnalis Ma-Ju Dapat Dukungan Pemkot.

 

MALANG,radarglobenusantara – Forum Malang Jurnalis Ma-Ju disambut dengan suasana penuh keakraban oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Malang, Suwarjana, S.T., M.M., dalam kunjungan resmi ke kantor dinas tersebut. Kunjungan ini merupakan bagian dari upaya mempererat kolaborasi dalam mendukung kegiatan kebudayaan di Kota Malang.

Dalam kesempatan tersebut, Forum Malang Jurnalis bersama panitia Pekan Pasar Kangen Malang Djadoel 2 menyerahkan cinderamata kepada Suwarjana sebagai bentuk penghormatan atas kontribusinya dalam mendukung kemajuan dunia pendidikan serta pelestarian budaya lokal.

“Kegiatan seperti ini bukan hanya sebagai hiburan, tetapi juga sebagai sarana edukasi budaya bagi generasi muda. Harapan kami, agenda ini dapat terus berlanjut dengan pelaksanaan yang lebih baik di waktu mendatang,” ujar Suwarjana.

Ia menambahkan, acara bernuansa tempo dulu ini memiliki potensi besar untuk menginspirasi para siswa agar lebih mencintai dan melestarikan budaya lokal.

“Jika nantinya digelar Malang Djadoel 3, kami berharap manfaatnya bisa lebih besar dan memberikan pengalaman budaya yang mengandung nilai-nilai edukatif,” tegasnya.

Dua hari setelah kunjungan ke Disdikbud, tepatnya Kamis, 24 Juli 2025, Forum Malang Jurnalis dan panitia Malang Djadoel 2 melanjutkan lawatannya ke Kantor Dinas Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga (Disporapar) Kota Malang. Rombongan diterima langsung oleh Kepala Disporapar, Baihaqi, S.Pd., S.E., M.Si., CGCAE, di ruang kerjanya.

Dalam pertemuan tersebut, Baihaqi menyatakan dukungan penuh Pemerintah Kota Malang terhadap inisiatif budaya yang diinisiasi oleh Forum Malang Jurnalis Ma-Ju.

“Kegiatan Pasar Kangen Malang Djadoel 2 harus dipertahankan, dan ke depan akan kami lanjutkan dengan Malang Djadoel 3. Disporapar bersama dinas terkait siap bersinergi,” katanya.

Ia juga mengungkapkan bahwa event kebudayaan bernuansa tempo dulu tersebut mendapatkan apresiasi dari Wali Kota Malang karena telah berkontribusi terhadap sektor pariwisata serta mendorong kebangkitan ekonomi pelaku UMKM.

“Event kebudayaan kemarin sangat diapresiasi oleh Bapak Wali Kota Malang, termasuk kami dari Disporapar, karena menjadi penguat sektor kepariwisataan serta mendukung pelaku UMKM. Apalagi waktunya bersamaan dengan pelaksanaan event resmi Porprov IX Jatim,” tambah Baihaqi.

Lebih lanjut, Baihaqi menegaskan rencana pertemuan lanjutan antara Pemkot Malang dan Forum Malang Jurnalis Ma-Ju guna mempersiapkan pelaksanaan Malang Djadoel 3.

“Nantinya akan ada diskusi lanjutan antara Pemkot Malang dan Forum Malang Jurnalis Ma-Ju untuk merancang kegiatan berikutnya,” tandasnya.

Jurnalis Ma-Ju menyampaikan komitmennya untuk terus bersinergi dengan pemerintah daerah dalam mendukung kegiatan kebudayaan di masa mendatang.

Apresiasi terhadap dedikasi Forum Malang Jurnalis Ma-Ju dan panitia Malang Djadoel 2 pun disampaikan oleh Suwarjana dan Baihaqi dalam dua kesempatan terpisah.

“Dedikasi teman-teman dari Forum Malang Jurnalis Ma-Ju dan panitia event Malang Djadoel 2 sangat berarti bagi Kota Malang. Semoga kolaborasi seperti ini terus terjalin,” ujar keduanya secara senada.

Kunjungan ini turut mempertegas peran strategis media dalam menjembatani informasi dan mengangkat potensi budaya lokal kepada masyarakat luas.

(Red/Samsudin)

Editor:Agil

Minggu, 27 Juli 2025

Gerakan Revolusioner di Mojokerto | PWI LS Resmi Beroperasi, Siap Bikin Nyaman Warga dan Basmi Pembelok Sejarah!


 Mojokerto, radarglobenusantara –  Senin (27/05/2025). Bumi Mojokerto bergemuruh, menjadi saksi bisu lahirnya sebuah kekuatan baru yang siap menggebrak! Pada Minggu, 27 Juli 2025, Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PWI LS (Perjuangan Wali Songo Laskar Sabilillah) Kabupaten Mojokerto secara resmi dilantik dalam sebuah acara monumental di Kecamatan Puri, Mojokerto. Pelantikan ini dipimpin langsung oleh Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Jawa Timur, Kyai Haji Rizal dari Malang, menandai babak baru perjuangan menjaga sejarah bangsa dan mengawal kyai pribumi dari rongrongan oknum tak bertanggung jawab yang meresahkan.

Acara akbar ini tak hanya melantik DPC, tetapi juga berbarengan dengan pelantikan Pengurus Anak Cabang (PAC) se-Kabupaten Mojokerto dan Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PWI LS Mojokerto yang dinakhodai oleh Gus Antok. Kehadiran ribuan jamaah dari seluruh penjuru Mojokerto, termasuk tokoh-tokoh besar seperti Sayyid Zulfikar Basyaiban, KH Rizal, dan seluruh kyai sesepuh se-kecamatan Mojokerto, serta perwakilan kepolisian Koramil dan Camat, menegaskan betapa strategis dan besarnya dukungan terhadap gerakan PWI LS ini.

Meskipun pelantikan ini baru bisa terlaksana setelah berbagai kesibukan para pengurus, desakan kuat dari anggota di seluruh kecamatan se-Kabupaten Mojokerto menjadi pendorong utama. "Atas Rahmat Allah SWT," ini bukan sekadar organisasi biasa. PWI LS Mojokerto secara gamblang mendeklarasikan diri sebagai benteng penjaga sejarah bangsa! Kegiatan ini melambangkan bersatunya para kyai pribumi Nusantara di Mojokerto dalam melawan pembelokan sejarah yang dilakukan oleh oknum-oknum tak bertanggung jawab. Sebuah ancaman serius terhadap narasi sejarah yang autentik dan keutuhan bangsa.


Suasana acara semakin syahdu dengan lantunan sholawat oleh Sayyid Zulfikar yang diiringi grup sholawat "QULHU NUSANTARA," membuat ribuan jamaah larut dalam khidmat. Orasi kebangsaan yang menggelora oleh KH Rizal dari Malang semakin memotivasi anggota agar senantiasa menjaga marwah kyai pribumi, menjaga sejarah Walisongo, serta menjaga keutuhan bangsa dan negara Republik Indonesia. "NKRI harga mati!" tegas Gus Antok, membakar semangat nasionalisme.

Gus Nurwakhit, Ketua DPD Mojokerto, dan M. Sodikin, Ketua Panitia Penyelenggara, menyampaikan terima kasih atas kehadiran KH Rizal yang telah mengesahkan dan mengukuhkan jajaran pengurus DPC PWI LS Mojokerto dan PAC PWI LS Mojokerto. "Terima kasih banyak, ini adalah langkah besar bagi kami," ujar M. Sodikin.

Dengan dilantiknya PWI LS di Kabupaten Mojokerto, diharapkan kabupaten ini akan steril dari ajaran sesat dan doktrin menyesatkan, serta upaya pembelokan sejarah. Tujuannya sangat jelas: untuk menjaga keamanan, kenyamanan, dan kedamaian, serta menciptakan kerukunan antar umat beragama demi kejayaan dan kemerdekaan NKRI. PWI LS Mojokerto kini siap menjadi garda terdepan, memberikan warna baru dalam dinamika sosial dan keagamaan di Mojokerto.

(Red/AR.DEMIT)

Editor:Agil

Panggung Koko Hartanto! 6 Gol di Final, Bikin Rembang 1 Pesta Gol 9-1, Masa Depan Sepak Bola Rembang di Tangan Bupati!




 Rembang radarglobenusantara – Stadion Krida Rembang menjadi saksi bisu sebuah pembantaian epik dalam final Turnamen Bupati Cup 2025! Pada Minggu, 27 Juli 2025, bertepatan dengan Hari Jadi ke-284 Kabupaten Rembang, Tim Kecamatan Rembang 1 secara brutal menghancurkan Tim Kecamatan Kaliori dengan skor telak 9-1! Ini bukan sekadar kemenangan, tapi sebuah deklarasi dominasi absolut yang mengguncang publik pecinta sepak bola di Rembang.

Gelombang gol Rembang 1 dimulai dari tembakan keras Prasetyo, gelandang asal Desa Turusgede, yang merobek jala Kaliori dari luar kotak penalti. Gol pembuka itu sontak menjadi pemicu tsunami gol yang tak terbendung. Namun, bintang utama yang mencuri seluruh perhatian adalah Koko Hartanto, striker sekaligus pemain PSIR Rembang, yang secara sensasional mencetak 6 gol dalam satu pertandingan final! Sebuah rekor fantastis yang akan dikenang sepanjang masa di Bupati Cup.


Dua gol tambahan dari Bagus dan Teot melengkapi pesta gol mengerikan Rembang 1. Sementara itu, Kaliori yang sempat digadang-gadang mampu memberikan perlawanan, hanya bisa memperkecil skor dengan satu gol hiburan dari Ajik di babak kedua. Meski kalah telak, atmosfer di Stadion Krida tetap meriah dengan dukungan penuh suporter yang tak henti-hentinya bersorak.

Perjalanan kedua tim menuju final memang impresif. Rembang 1 sebelumnya menyingkirkan Kecamatan Sedan, sementara Kaliori secara mengejutkan mengalahkan Rembang 2 di semifinal. Namun, di partai puncak, perbedaan kelas tampak begitu jelas.

Manajer Rembang 1, Jarwanto, tak bisa menutupi kebanggaannya.  "Turnamen ini waktunya sangat mepet, persiapan kami juga hanya beberapa hari. Tapi anak-anak tampil luar biasa. Target kami memang juara, tapi kemenangan besar seperti ini sungguh di luar dugaan," ungkapnya usai pertandingan, menunjukkan betapa dahsyatnya performa timnya.

Atas penampilan konsistennya yang memukau, Prasetyo diganjar sebagai Pemain Terbaik Turnamen, sementara Koko Hartanto sah dinobatkan sebagai Top Skor berkat enam golnya di partai final yang mencengangkan.

Bupati Rembang, Harno, yang hadir langsung dan menyerahkan trofi, tak hanya sekadar seremonial. Dalam sambutannya, Harno menyampaikan harapan tegas agar turnamen ini tak hanya berhenti sebagai hiburan tahunan. Ia melihat potensi besar sebagai ajang regenerasi pemain untuk masa depan sepak bola Rembang. 


"Turnamen seperti ini sangat potensial. Sekarang tinggal bagaimana tim pemandu bakat bisa menindaklanjuti dengan serius. Banyak pemain berbakat yang bisa disiapkan untuk memperkuat PSIR Rembang," tegas Harno, memberikan mandat langsung kepada seluruh stakeholder sepak bola Rembang.

Bupati Cup 2025 bukan hanya tentang kemenangan Rembang 1, tetapi juga simbol kebangkitan semangat olahraga di Rembang. Dengan atmosfer kompetitif dan antusiasme penonton yang tinggi, turnamen ini sukses membangkitkan gairah persepakbolaan lokal menuju arah yang lebih cerah, mungkin saja melahirkan bintang-bintang baru yang akan mengharumkan nama Rembang di kancah nasional!

(Red/Zainuri)

Editor:Agil

Kamis, 24 Juli 2025

Paser Lamongan 'Ngebut' Setelah Resmi | Konsolidasi Akbar Libatkan Ketum, Sinyal Kekuatan Baru di Daerah!

 



Lamongan,radarglobenusantara — Tak membuang waktu sedetik pun! Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PASSER INDONESIA Kabupaten Lamongan langsung tancap gas. Setelah sukses merampungkan audiensi dan melengkapi data legalitas di Kantor Kesbangpol, mereka segera menggelar rapat koordinasi dan konsolidasi pengurus pada Kamis, 23 Juli 2025, di markas besar mereka di Desa Sumur Genuk, Kecamatan Babat. Ini adalah sinyal tegas bahwa Paser siap bergerak dengan kecepatan penuh, menancapkan pengaruh di Lamongan!

Acara penting ini turut dihadiri oleh pucuk pimpinan tertinggi organisasi: Ketua Umum PASSER INDONESIA, Abdur Rochim, beserta jajaran pengurus Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Jawa Timur. Kehadiran mereka menunjukkan betapa seriusnya pusat dalam mengawal perkembangan Paser di Lamongan, yang kini mengklaim memiliki 2.800 personel solid.

Rapat koordinasi dan konsolidasi ini, seperti diungkapkan Sutikno, Ketua DPC PASSER INDONESIA Kab. Lamongan, bertujuan untuk memantapkan soliditas jajaran pengurus. Mereka siap bergerak dan berjuang dalam satu komando untuk berperan aktif dalam kegiatan sosial maupun politik, demi memberikan manfaat nyata di tengah masyarakat luas.

"Passer Indonesia harus siap dalam memberikan kontribusi nyata, berjuang untuk masyarakat yang membutuhkan pendampingan atas masalah-masalah dan keluhan-keluhan yang dihadapi dalam berbagai bidang, nanti kita petakan itu semua,"

 

tegas Sutikno dalam sambutannya. Ia juga menambahkan, Paser Indonesia harus mampu memberi rasa aman dan nyaman dalam setiap kegiatan sosial yang dilaksanakan, selalu satu garis komando dari Pimpinan Pusat. Sebuah janji yang ambisius, siap menghadapi masalah yang selama ini mungkin luput dari perhatian.


Sementara itu, Ketua Umum Paser Indonesia, Abdur Rochim, menekankan pentingnya kekompakan dan sinergitas.

 

"Seluruh pengurus harus kompak, satu tujuan dan selalu menjaga soliditas agar tidak terjadi kesalahpahaman apalagi perpecahan, sinergitas antara pengurus dan anggota juga harus terus dijaga agar organisasi ke depan lebih berkembang dan lebih memberi manfaat nyata kepada masyarakat,"tegas Rochim.

Rochim juga menyoroti pentingnya kepatuhan hukum.

 

"Passer Indonesia dalam pergerakan dan perjuangannya harus selaras dengan hukum dan kebijakan negara, oleh sebab itu konsultasi, koordinasi dengan pihak pemerintahan setempat perlu dilakukan untuk menciptakan hubungan yang baik dengan pemerintah untuk memastikan bahwa apa yang diperjuangkan atau diprogramkan oleh Passer Indonesia tidak bertentangan dengan hukum dan aturan yang berlaku, Passer Indonesia hadir sebagai mitra masyarakat dan pemerintah dalam memberi solusi,"

 

pungkas Rochim. Sebuah pernyataan yang menegaskan positioning Paser sebagai mitra, bukan oposisi.

Dalam rapat ini, juga dibahas program dan agenda organisasi ke depan. Harapannya, kehadiran Paser Indonesia di Kabupaten Lamongan ini dapat berperan aktif dan memberi warna baru dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, baik dalam bidang sosial, ekonomi, maupun politik.

(Sutopo)

Editor:Agil